Sudah sejak tahun pertama setelah menikah, makan di Kampung Laut telah menjadi kebiasaan di keluarga suami saya. Bahkan setelah Ibuk sakit pun, beliau masih semangat untuk menikmati hidangan olahan seafood segar di sini. Suasananya juga menunjang untuk kumpul keluarga. Makanya, Kampung Laut menjadi tempat makan primadona di Semarang.
Saking terkenalnya tempat ini, tentu sudah sangat banyak yang menuliskannya. Namun, sebagai dokumentasi kunjungan rutin keluarga besar suami, saya pun juga ingin mengabadikannya di blog ini. Mana tahu review dari sudut pandang saya dapat menjadi referensi yang sesuai dengan kebutuhan teman-teman.
Seperti biasa, akan saya ceritakan satu per satu menu yang kami cicipi, serta bagaimana tempat, pelayanan, dan fasilitasnya.
Tempatnya Bagus, Luas dan Terbuka
Tempat makan dibiarkan terbuka, alias tanpa dinding. Berkat danau-danaunya yang luas, sepertinya juga sekalian sebagai kolam/penangkaran ikan, suasana nyamannya "dapet banget". Bahkan kita bisa melihat banyak burung beterbangan karena pepohonan dibiarkan tumbuh lebat di salah satu sisinya. Apalagi biasanya kami tiba sekitar pukul 5 sore. Kalau cuaca cerah, senjanya bikin nyaman jiwa raga. Jujur, suasana ini yang paling saya rindukan di Kampung Laut.
![]() |
Kami memilih duduk di meja-kursi |
Kita bebas memilih mau duduk di mana (kalau masih ada yang kosong), mau lesehan atau kursi, tinggal sesuaikan dengan kebutuhan. Tentu keduanya sama-sama oke. Karena saung-saung lesehannya bukan yang sempit, serta meja-kursinya pun lebar besar dan bisa memuat banyak menu pesanan.
![]() |
Suasana malam di Kampung Laut |
![]() |
Danau besar, banyak yang memancing |
Mau foto-foto? Tenang. Bertaburan di setiap sudut spot foto bagus yang sayang dilewatkan. Terutama dengan latar tulisan "Kampung Laut". Bagi yang sesekali ke sini, wajib berfoto di spot ini sebagai kenang-kenangan. Mau di pinggir danau, dalam saung atau meja makan, di koridor untuk berlalu-lalang, silakan tentukan sudut yang dirasa paling ciamik. Mau berfoto di semua titiknya juga tak masalah.
Wajar sih kalau Kampung Laut tetap bertahan sebagai tempat makan favorit keluarga atau sebagai tempat pertemuan sambil makan bersama relasi dan teman.
Selanjutnya, berikut menu yang kami pesan terakhir kali ke Kampung Laut, yaitu setelah lebaran kemarin. Kalau ada yang menjadi kesukaan, sudah kebayang bagaimana kira-kira rasa dan harganya.
Kerapu Steam Nusantara (Live) Rp50.000/ons
Berat kerapu yang dihidangkan di meja kami adalah 8 ons. Meski harganya cukup menguras kantong, mungkin karena sebelum dimasak masih dalam keadaan hidup yang segarnya tak perlu diragukan lagi, tapi rasanya enak banget dan super lembut. Ini menu yang cocok sekali untuk orang tua yang (maaf) sudah sulit mengunyah makanan keras atau anak-anak yang masih belum lengkap tumbuh giginya.
Isiannya ramai, sampai-sampai ikannya tertimbun di bawah. Saya rasa nama "Nusantara" itu diambil dari kayanya bumbu yang digunakan. Kuahnya memang kental bumbu dengan warna kecokelatan yang benar-benar menggugah selera. Terlihat jelas potongan tahu, tomat hijau, dan rawit merah. Di lidah saya, ini menu yang paling juara.
Gurame Bakar (Live) Rp24.000/ons
Ikan gurame sudah menjadi andalan dalam hidangan bakar-bakaran. Makanya ini juga menjadi salah satu menu yang selalu kami pesan. Ukuran ikan yang disajikan masih sama, yaitu yang seberat 8 ons. Gurame dibakar dengan bumbu kecap yang tidak terlalu pekat. Bumbunya terasa sederhana dan sopan. Dilengkapi sambal merah, cacahan bawang, serta sambal merah lain yang lebih halus, manis, dan gurih. Penyuka ikan air tawar atau yang alergi ikan laut, ini bisa menjadi menu pilihan.
Cumi Goreng Telur Asin (Live) Rp100.000/porsi
Maaf yang ini lupa difoto karena datangnya belakangan dan langsung ludes dalam sekejap. Soalnya pada suka. Cuminya sudah dipotong kecil-kecil dan digoreng tepung. Tidak alot sama sekali, pertanda matangnya pas. Lalu diaduk dengan bumbu telur asin yang sempurna. Saya bilang sempurna karena rasanya tidak terlalu asin, tapi telur asinnya masih terasa. Plus, gurihnya pun bikin nagih serta terlumuri dengan merata. Cuma satu yang kurang, kurang banyak! Rasanya ingin pesan satu lagi.
Udang Bakar Madu Rp115.000/porsi
Ini kesukaan anak sulung saya. Enak banget katanya. Tak masalah dia kesulitan membuka kulit udang yang agak tebal. Bumbu madunya tidak manis berlebihan. Masih ada gurih-gurih dari bumbu tambahan lain. Tidak pedas, jadi bisa untuk anak-anak. Istimewanya, bumbu madunya itu meresap hingga ke dalam daging udang. Tetap seporsi rasanya masih kurang, hehe. Wong anak saya bisa habis seporsi sendiri. Itu pun yang lain masih kebagian karena gercep sudah ambil duluan.
Sapo Tahu Rp50.000/porsi
Berhubung banyak yang suka sapo tahu, akhirnya kami pesan lah menu ini. Disajikan dalam mangkuk panas dengan isian yang membuncah dan perpaduan warna nan menarik. Gurih dan pedasnya bukan yang malu-malu, bahkan di "lidah Padang" saya. Apalagi kalau lagi ingin yang berkuah-kuah, pas banget pesan sapo tahu ini. Isinya ada potongan sapo tahu, jamur yang besar-besar (saya kurang tahu apa nama jamurnya), wortel, kacang kapri dan potongan cabai merah. Kuahnya dibuat kental, jadi masih aman kalau mau makan pakai tangan.
Kangkung Bawang Putih Rp35.000/porsi
Otomatis saja kalau sudah pesan ikan bakar, sayurnya ya cah kangkung. Porsinya lumayan banyak sih, bisa untuk sekitar 3 orang. Rasanya gurih sopan. Dilengkapi taburan bwang putih goreng dan sedikit potongan cabai merah di atasnya.
Kelapa Muda (Buah) Rp26.000
Ini minuman yang menyegarkan sekaligus memuaskan karena porsinya satu kelapa utuh. Yang bikin happy itu, pemilihan kelapa mudanya tepat di usia yang enak di makan. Pas dikerok, daging kelapanya cukup tebal, tapi masih lembut. Gula cair dan es batunya dihidang terpisah. Kalau mau murni bisa, ingin lebih manis atau lebih dingin, tinggal tambahkan saja sesuai selera.
Wedang Gempur Lemak Rp28.000
Entah kenapa, saya selalu tertarik dengan minuman rempah-rempahan. Bukan karena usia, tapi dari dulu memang sudah suka. Makanya saya yakin mau pesan wedang gempur lemak ini, sekalian mana tahu memang bisa menumpas sedikit lemak-lemak nakal yang masih betah saja nangkring di badan. Mana tau ngaruh, kan? Walau sampai sekarang saya masih segitu-segitu saja besarnya, wkwk.
Saya kira akan dihidangkan dalam gelas besar seperti menu wedang lain yang pernah saya pesan sebelumnya. Ternyata disajikan dalam teko kecil dengan gula batu terpisah. Di bagian teko ini ada wadah seduh yang berisi penuh rempah-rempah. Rasanya seperti minum teh rasa jamu. Jadi terbayang, andai pemanisnya madu, pasti akan sehat maksimal.
Selain menu-menu tersebut, kami juga memesan nasi putih sesuai dengan jumlah anggota keluarga yang harganya Rp11.000/porsi dan teh manis hangat untuk Bapak dengan harga Rp12.000. Menu yang dua ini tak perlu dijelaskan karena rasanya pasti sudah tahu semua.
Fasilitas Pendukung
![]() |
Toilet dan mushala yang bersih |
Bisa dikatakan lengkap. Toiletnya banyak dan bersih. Ada pula mushala yang cukup luas didekatnya. Tempat cuci tangan banyak, sabunnya tidak encer karena dicampur air, dan ada tisunya juga untuk lap. Terakhir yang tak kalah penting adalah parkirannya. Tak perlu khawatir, karena parkiran yang disediakan juga sangat luas, seimbang dengan jumlah tamu yang bisa ditampung. Mau datang ramean 3 mobil, pas jam makan siang atau malam, pasti kebagian tempat. Sepengalaman saya begitu.
![]() |
Bersama keluarga suami di Kampung Laut |
O iya, berikut sedikit saran dari saya bila ingin mengunjungi Kampung Laut bersama keluarga.
- Meski mejanya banyak, tetap lebih aman kalau booking dulu sebelumnya. Apalagi di hari libur atau momen tertentu seperti lebaran. Saya booking by WA di nomor 0882-1565-8240. Bisa juga dengan membuka tautannya di bio Instagram @kampunglaut.
- Lebih baik datang satu jam sebelum jam makan. Karena saat ramai, proses masak akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Kemarin saya datang jam 5 sore, baru bisa makan setelah salat magrib.
- Misal cuaca kurang bersahabat, pilih meja yang ada atapnya.
- Berhubung harga menunya cukup mahal (bagi saya), pastikan tidak memesan menu berlebihan. Walau memang semua tampak menggugah selera. Kan sayang sudah bayar mahal-mahal, malah beban buat menghabiskan atau terbuang. Kecuali tak masalah minta dibungkus untuk dimakan di rumah.
Bila masih belum tahu lokasi pasti Kampung Laut, berikut tautan Google Maps-nya. Silakan dibuka dan diikuti saja arahannya.
Selamat menikmati sajian seafood segar di tempat yang nyaman bersama keluarga.
Post a Comment