Kampung Kecil Dekat Monas, Kami Makan di Saung Berkonsep Tengah Sawah

Rasanya sudah sejak tahun lalu berencana makan sekeluarga di Kampung Kecil. Sudah lama banget ternyata, haha. Cuma yang kami ingin kunjungi waktu itu adalah Kampung Kecil Senayan. Tidak tahu juga, pas kebetulan pulang dari Monas, terlihat ada semacam gapura bertuliskan Kampung Kecil. Oh, ternyata di sini juga ada! Tanpa pikir-pikir lagi, langsung kami memutuskan untuk makan malam.


Kampung Kecil Dekat Monas, Kami Makan di Saung Berkonsep Tengah Sawah

Berhubung menyatu dengan beberapa cafe dan tempat makan lain, jadi parkirannya luas sekali. Kampung Kecil berada di paling belakang. Mungkin karena yang paling besar di antara yang lain. Dari kejauhan saja sudah terlihat, dengan lampu-lampunya yang terang benderang. Kami segera parkir karena sepertinya waiting list. Tampak beberapa orang berdiri menunggu di depannya.


Baca juga: Waroeng Aceh Kemang Cabang Bintaro, Rasa Mie Aceh dan Teh Tariknya Mantap!


Benar saja, pas kami tanya ke Mbaknya, kalau tidak salah ingat, mesti menunggu sekitar 20-an antrian lagi. Tidak apa, karena mejanya sangat banyak. Jadi saya rasa tidak akan lama menunggu. Sembari itu, saya berkeliling melihat-lihat dari ujung ke ujung. Ternyata memang seramai itu. Tapi bukan ramai sesak, ya. Ramai yang masih nyaman karena suasana dan desainnya berhasil menjadikan tempat makan ini terasa lega.


Desainnya Mengadopsi Suasana Kampung


Desain Kampung Kecil Mengadopsi Suasana Kampung

Bayangkan di tengah kota, pusat Jakarta pula, kita dibawa ke suasana yang lebih asri seperti di kampung. Kenapa saya bilang begitu? Karena hampir seluruh bangunan Kampung Kecil ini menggunakan bambu dan kayu. Nuansa tradisionalnya dapet banget. Yang paling bikin kepincut adalah saung-saungnya ada yang berkonsep kolam ikan, yaitu saung-saung yang berada di atas kolam, dan ada juga saung yang berkonsep di tengah sawah. Cuma, perlu digarisbawahi, bahwa ini hanya konsep, ya, bukan sungguhan. 


Jl. Bersama Kita Sampai Tua

Jl. Kampung Kecil

Tentu saja kami request untuk makan di saung. Mau saung di kolam ikan atau di sawah, terserah saja. Biar lebih private dan tenang. Jadilah kami mendapat saung konsep persawahan dengan nomor RT 06. Ya, di sini penamaan mejanya menggunakan RT. Malah koridor-koridor diberi nama jalan seolah itu sebuah gang, seperti Jl. Bersama Kita Sampai Tua dan Jl. Kampung Kecil. Kita pun bisa berfoto dengan canting dan seikat padi. yang digantung di pintu masuk saung Wah, jadi makin seru dan bisa buat kenang-kenangan juga. Enggak heran banyak sekali pengunjung yang foto-foto di sini, termasuk kami.


Saung dengan nomor RT.06

Ada satu yang istimewa bagi saya pribadi. Saung dibersihkan dengan total. Mulai dari meja, hingga lantai. Kita yang makan setelah orang lain merasa nyaman karena dibersihkan secara menyeluruh, bukan cuma mejanya saja. Soalnya kalau makan di meja lesehan, pasti terkadang banyak makanan yang jatuh-jatuh ke bawah. 


Mungkin karena ramainya pengunjung Kampung Kecil sudah menjadi hal biasa, jadinya dari depan kita sudah disuguhkan dekorasi tradisional yang cukup megah dan banyak tempat duduk untuk menunggu. Rajutan bambu-bambu keren dan dibuat tinggi menjulang ke atas. Tak lupa, ada kolam kecil juga di tengah-tengah tiang besarnya. Selain saung, meja makan yang lain ada berupa lesehan, meja berkursi, dalam ruang ber-AC, dan meja berpayung dengan vibes nongkrong sambil ngopi. Teman-teman bisa melihatnya di foto-foto berikut.


Pintu masuk Kampung Kecil

Tempat mendaftar waiting list

Salah satu area dengan meja berkursi

Meja berpayung

Salah satu bagian kolam ikan di bawah saung

Lesehan dekat kolam

Saung sawah

Kampung Kecil bukan hanya sekadar nama, melainkan menggambarkan desain keseluruhan tempat makan ini yang dibuat menyerupai kampung. 


Menurut saya, konsep inilah yang menjadi daya tarik utama Kampung Kecil. Suami yang pernah makan di Kampung Kecil Senayan, luas dan desainnya pun sama. Ramah juga untuk orang tua atau anak-anak. Sekali lagi, meski ramai pengunjung, sepengalaman saya kemarin, tak terlalu lama menunggu waiting list. Satu lagi, misal ada yang ulang tahun, bisa dirayakan juga lo. Bukan perayaan khusus, melainkan ada tim yang menyanyikan lagu. Selama saya makan, mungkin sudah lebih dari 5 kali mendengar lagu "Hari ini, hari yang kau tunggu...".  Pasti yang lagi ulang tahun akan merekamnya dengan penuh kesan dalam memori!


Dapat permen kapas gratis

Oiya, sedikit informasi tambahan, ada gratis permen kapas bila memberi ulasan di Google Review. Kalau bawa anak-anak, ini bisa jadi tambahan hal menyenangkan yang bisa didapatkan di sini. Orang dewasa juga boleh sih. Kan lumayan, sayang kalau dilewatkan.


Menu Kampung Kecil yang Kami Pesan dan Harganya


Seluruh pesanan kami di Kampung Kecil

Bukan cuma desain tempat saja yang asri dan bikin betah, makanannya pun enak, bukan yang terlalu mahal, dan porsinya mengenyangkan. Piring sudah dibungkus plastik wrap, sendok garpu pun direndam air panas. Terjaga juga kebersihan peralatan makannya. Nah, biar lebih hemat dan kelamaan milih, kami pilih menu paketan. Sudah dapat nasi, lauk, sayur, sambal, dan minum. Lengkap kan? Berikut menu-menu yang kami pesan.

Dalam total 4 paket nasi, sayur yang kami pilih adalah 2 karedok dan 2 sayur asem.  Minumannya 4 teh tawar hangat (gelasnya besar).


  • Paket Nila Goreng Kremes Rp42.000


Paket Nila Goreng Kremes

Ini menunya anak-anak. Pesanan mereka sama, jadi ada dua paket nila goreng kremes di meja. Walau sayang banget enggak makan pakai sambal dan karedoknya. Untung karedok sempat mereka cicip dan dimakan sedikit. Soalnya karedok ini rasa kuah kacangnya gurih manis, makanya pada mau. 


Untuk nasinya, nasi putih biasa dan dicampur semua dalam bakul berbentuk 3 bulatan gitu untuk 2 paket nila ini dan 1 paket cumi telur asin. Ikannya sih yang enak. Garing dengan bumbu yang sopan banget namun tetep terasa. Enggak neko-neko. Memang pas kalau dicocol sambal. Ukuran ikannya pun tidak yang terlalu kecil, jadi cukup untuk lauk sepiring nasi. Kremesnya berlimpah dan lumayan menambah tekstur saat dikunyah. Buat yang bawa anak-anak, menu ini saya rekomendasikan.


  • Nasi Uleg Empal Suwir Rp47.000


Nasi Uleg Empal Suwir

Menu pesanan saya. Gara-gara melihat fotonya di buku menu yang menggugah selera. Sudah diwanti-wanti sama Mbaknya kalau menu ini pedas. Malah iya-iya saja. Ternyata memang pedas, Bestie! Nasinya merah karena diuleg pakai sambal. Sebenarnya kalau nasinya saja, pedasnya masih aman di lidah saya. Tapi, karena empal suwirnya juga dikasih sambal matah, pedasnya jadi dobel. 


Meski pedas, menu ini sebenarnya enak. Nasinya sudah dicamour sambal, empalnya disuwir dan digoreng kering hingga garing dengan tambahan sambal matah di atasnya. Saya masih bisa menghabiskan walau kepedasan. Untung saja ada karedok anak-anak yang cenderung manis, jadi bisa saya campurkan sebagai penyeimbang. Justru yang paling saya suka adalah kondimen tahun gorengnya yang kriuk di luar dan pong di dalam. Kalau belum kenyang, saya pasti pesan menu tahu goreng ini saja (kalau ada). Pokoknya yang hobi makan pedas, coba deh pesan Nasi Uleg Empal Suwir.


Oiya, setelah makan, mumpung masih duduk-duduk santai di saung, saya menikmati sayur asemnya yang ternyata enak banget. Harusnya saya menyantap selagi hangat. Ditaruh dimangkuk kecil dengan isian lengkap. Ada jangungnya, daun dan buah melinjo, labu siam, serta kacang tanah. Asem kuahnya pas dan terasa gurihnya. Makanya saya yang sensitif rasa asam, sangat bisa menikmati.


  • Paket Cumi Telur Asin Rp61.000


Paket Cumi Telur Asin

Menu pesanan suami saya yang suka sekali dengan cumi. Tapi, anak-anak juga ikut makanin. Isi paket ini sama dengan paket ikan nila kremes, hanya beda di lauk utama saja. Cuminya dipotong-potong dan digoreng tepung tapi tidak terlalu tebal. Tingkat kematangannya pas, tidak alot saat dikunyah. Bumbu telur asinnya pun tidak yang terlalu asin dan menyatu sekali dengan cuminya. Dimakan tanpa sambal pun sudah enak. Suami juga mintanya sayur asem, jadi kita sama-sama menyeruput segar kuah yang asamnya pas ini setelah makan.


  • Teri Pete Balado Rp32.000


Teri Pete Balado

Ekstra menu yang kami pesan. Kata suami, terakhir kali makan sama teman-teman kantor, teri pete di sini enak. Berhubung saya suka petai, ya sudah manut saja. Bersyukur sambal yang diaduk ke teri dan petainya tidak pedas, jadi dicampur sama nasi yang sudah ada sambalnya masih oke. Terinya digoreng kering dan potongan petainya besar-besar. Memang enak sih dimakan sama nasi. Porsinya pun cocok dimakan hingga dua orang. Sepertinya saya makan nasi putih dan teri pete balado ini saja sudah cukup. Jadi kepikiran mau masak sendiri di rumah, hehe.


Total kami makan sampai kenyang tak sampai Rp 250.000 (sudah termasuk pajak 10%). Per orangnya sekitar 60 ribuan. Padahal sebelumnya saya kira akan habis 400 ribuan. Makanya saya menyimpulkan harga ini sangat worth it untuk rasa makanan dan tempat sememuaskan itu.


Kalau ada kesempatan, saya mau banget balik makan lagi Kampung Kecil, terkhusus Kampung Kecil yang di dekat Monas karena sudah pengalaman makan di sini. Tempatnya bagus, kebersihannya terjaga, pelayanannya oke, menunggu makanan terhidang pun tak lama, instagramable, dan pastinya harga masih sama dengan makan di mall


Kami malah niat mengajak orang tua bila nanti ada kesempatan main ke Jakarta. Pasti cocok dengan menu Nusantaranya. Mau duduk di saung, lesehan, atau yang ada kursinya, bebas mau pilih di mana senyamannya. Mejanya super banyak!


Baca juga: Pondok Ikan Bakar One, Pelepas Rindu Makanan Asli Padang


Sedikit saran bila ingin makan di Kampung Kecil, lebih baik datang sedikit lebih cepat dari jam makan. Misal mau makan malam, mending datang sekitar jam 6 atau paling telat setengah 7. Kalau makan siang, mending dari jam 11 atau paling lambat jam setengah 12 sudah sampai. Dari pada sudah ramai dan makin lama menunggu waiting list. Untung-untung bisa langsung duduk.


Bila memang masuk waiting list, langsung pilih menu agar tak makan waktu lagi saat mendapat meja. Jadinya bisa langsung pesan dan langsung diproses di dapur. Kemarin sebenarnya Mbaknya yang menawarkan untuk melihat menu dulu. Kalau tidak, kami pun juga tidak tahu. Bila pas teman-teman ke sini dan Mbaknya mungkin lupa, bisa inisiatif sendiri saja.


Kampung Kecil Abdul Muis dekat Monas

Masukkan Kampung Kecil dalam list agenda akhir pekan atau acara kumpul bareng teman dan keluarga, ya. Serius, tempatnya bagus dan memang ccocok buat kumpul-kumpul dengan menu yang cocok di lidah segala usia. 

Berikut tautan Google Maps-nya: https://maps.app.goo.gl/WXZPMSD6XazDuBEU9


Semoga bermanfaat.

Post a Comment