Menyantap Makanan Khas Korea Di Goobne, Ashta District 8

Sepertinya, drama Korea yang sering saya tonton, berhasil membuat yakin untuk masuk ke Goobne. Karena hampir semua menunya familiar di mata saya. Walau belum pernah icip-icip atau mendengar review-nya. Selain itu, pengunjungnya juga ramai. Jadi makin mantap untuk mencoba.


Goobne Ashta District 8

Yang spesial di sini adalah ayamnya. Ayam goreng dengan berbagai pilihan rasa. Ada yang digoreng dan ada juga yang dipanggang. Ya, seperti orang Korea yang gemar makan ayam, disantap langsung dengan tangan bersarung plastik. Enaknya sih tanpa nasi. Biar puas.


Baca juga: Puas Makan Ayam Di Fried Chicken Master - Food Court PIM 3


Nah, ini menu yang saya pesan di Goobne. Tidak bermacam-macam, karena memang ingin fokus makan ayamnya saja. Menu satu lagi saya pesan untuk anak-anak yang butuh nasi pas makan siang, dan kebetulan varian ayam yang saya pesan bercita rasa pedas, makanya anak-anak lebih aman untuk pesan menu yang berbeda saja. 



Goobne Pepper Crispy (7 pcs) IDR 125K

Goobne Pepper Crispy

Saat memesan ini, diberi tahu kalau harus menunggu 45 menit untuk proses memasaknya. Agak ragu karena lama, tapi akhirnya tetap saya pesan karena bisa menunggu sambil menyuapi anak-anak makan dulu. Tapi kenyataannya tidak selama itu kok, hanya beberapa menit saja, ayam sudah diantarkan ke meja.


Warna kuning mendominasi, menandakan tidak overcook saat dimasak. Berkulit renyah, tapi tidak setebal ayam goreng tepung pada umumnya. Bumbunya menyelimuti seluruh permukaan dengan rata. Bagi saya, rasa rempahnya tidak begitu kuat. Gurih yang memanjakan lidah hanya muncul ketika menggigit bagian dengan tumpukan rempah. Sedangkan bagian lainnya, malah tidak terlalu kentara akan rasa, soft sekali. Padahal saya sudah menyantap tanpa tambahan nasi. Pedasnya juga level medium, masih sangat ramah di lidah.


Saus volcano dan lobak

Untung ada penambah rasa, yaitu saus yang dinamakan saus volcano dan potongan lobak yang dipotong dadu. Saus ini pedas, berwarna dan bertekstur seperti saus gochujang. Jadi ada rasa lain yang melengkapi, serta juga tekstur dan kesegaran lobak yang nikmat bila disantap bersamaan. 


Makan dengan saus dan lobak

Yang paling saya suka justru tingkat kematangan ayamnya yang sangat baik, juicy saat digigit. Tidak ada serat yang sulit dikunyah. Sedikit di luar ekspektasi adalah ukuran potongan ayamnya. Saya pikir lebih besar dengan gumpalan daging yang gemul. Tapi ternyata ukuran ayamnya lebih kecil. 



Chicken Fried Rice with Soy Garlic Sauce (dengan Telur) IDR 73K

Chicken Fried Rice with Soy Garlic Sauce

Nasi goreng yang tampilannya dibuat seperti gunung di tengah lautan telur. Porsi nasinya sendiri tidak terlalu banyak, satu cetakan mangkuk nasi. Disajikan dengan hotplate agar kocokan telur yang mentah, bisa diaduk bersama nasi. Bercampur potongan ayam, wortel, daun bawang dan adukan telur.. 


Sesuai namanya, soy garlic sauce, memberi rasa bawang putih yang manis. Hanya saja, bagi saya, rasa nasi gorengnya terlalu sepi. Tidak banyak rasa, murni hanya menonjolkan manis dari saus saja. But, ini cocok sekali untuk anak-anak karena rasanya yang enggak neko-neko.



Hot Tea IDR 25K

Teh tawar hangat

Satu gelas tek tawar panas. Hanya itu saja. Bisa dipilih dingin atau panas.


Tempat dan Pelayanan

Meja makan di Goobne

Dekorasi tempatnya sederhana. Ada beberapa meja bersofa, dan selebihnya kursi satuan dengan senderan. Saat saya berkunjung, sangat ramai pengunjung, jadi kesannya sangat sesak dan penuh. Salah satu sisinya diberi kaca besar, sehingga bagian luar terlihat dan sedikit melegakan pandangan. Pelayanannya baik dan cukup cepat menyajikan makanan serta tambahan piring dan sendok yang kebetulan saya minta, meski sibuk melayani banyak orang. 

Goobne dari luar

Susana yang ramai

Bagi saya pribadi yang porsi makannya banyak, apalagi di waktu makan siang, harga untuk makanan dan minuman di Goobne cukup tinggi. Harga juga belum termasuk pajak 10%. Jadi 7 potong ayam yang dimakan tanpa nasi tadi, tidak membuat kenyang dan puas. Mending tambah nasi, ya, hehe


Baca juga: Sushi dan Tempura Ramah Kantong di SHIGERU – Bintaro Plaza


Semoga review singkat ini bermanfaat. Mana tahu teman-teman ada rencana ke Ashta District 8 dan makan siang di sana.

Lumayan untuk menambah referensi.

Post a Comment