Pertama Kali Anak-anak Mancing! Sekalian Makan Siang di Tirtonadi

Sebenarnya bukan anak-anak saja, ini juga jadi momen pertama suami saya memancing. Cuma saya saja yang pernah memancing sebelumnya, walau pengalaman tidak menentukan keberuntungan dapat ikan, haha. Dan di sinilah kami melakukan keseruan ini, di Tortonadi. Sekalian untuk makan siang. 


Pertama Kali Anak-anak Mancing! Sekalian Makan Siang di Tirtonadi

Dulu kami sudah pernah ke sini, cuma lagi renovasi. Nah, minggu lalu, saya di-WhatsApp kalau Tirtonadi sudah buka kembali dengan wajah baru. Mumpung long weekend, kami putuskanlah mewujudkan agenda memancing sekalian makan siang untuk menyenangkan anak-anak. Agar pasti dapat meja, lebih tepatnya yang di saung, saya melakukan reservasi dulu. Nanti nomor kontaknya saya tuliskan di akhir artikel, ya.


Baca juga: Kampung Kecil Dekat Monas, Kami Makan di Saung Berkonsep Tengah Sawah


Ternyata Tirtonadi memang menyediakan tempat super nyaman dan bagus untuk memancing, juga makan. Bisa mancing saja, bisa makan saja, atau boleh keduanya seperti kami. Pokoknya cocok untuk tempat makan bareng keluarga. Mau bawa anak-anak hingga kakek-neneknya, tak jadi masalah. 


Area Tempat Makan Tirtonadi yang Luas, Asri, dan Bersih


Area Tempat Makan Tirtonadi yang Luas, Asri, dan Bersih

Ini menjadi keistimewaan utama yang saya rasa menjadi alasan kenapa banyak pengunjung tertarik untuk datang. Seolah mengambil jeda dari padatnya ibukota, Tirtonadi menyediakan tempat makan yang asri, teduh, banyak pepohonan, dan luas. Apalagi baru selesai di renovasi, semuanya tampak sangat bersih dan rapi.


Mungkin karena memang konsepnya tempat makan sekaligus tempat memancing, jadi setengah area untuk kolam pancing dan setengahnya lagi area bersantap. Bukan penuh dengan meja makan dan terkesan padat-ramai. Melainkan mengesankan kelegaan. Kami saja tidak menyangka bisa betah berada di sini lebih dari 5 jam. 


Saung tempat makan mengelililingi kolam ikan
Saung tempat makan mengelililingi kolam ikan
Meja makan di bawah pohon rindang
Meja makan di bawah pohon rindang

Meja-meja makan berada di saung-saung lesehan. Cuma sedikit saja sekitar 3 meja lengkap dengan kursi atau bangku di bawah pepohonan di sisi saung. Jumlah saungnya cukup banyak dan ukurannya juga lumayan besar. Kira-kira bisa duduk sampai 10 orang di dalamnya. Saung ini pun mengitari kolam yang penuh ikan di bagian tengah. Tapi bukan kolam untuk memancing, ya.


Fasilitasnya lengkap untuk mendukung pengunjung berlama-lama di sini. Mulai dari toilet dan mushala yang bersih, aktivitas memancing (nanti dibahas terpisah setelah ini), serta area bermain anak dengan beberapa wahana seperti perosotan, ayunan, jungkat-jungkit, dan lainnya. Jangan bayangkan akan berpanas-panasan, pepohonannya membuat nyaris suasana di Tortonadi teduh meski cuaca sedang terik. 


Area bermain anak di Tortonadi
Area bermain anak di Tortonadi

Mushala dan toilet yang bersih
Mushala dan toilet yang bersih

Oiya, untuk parkiran juga sangat luas di bagian depan. Walau saung penuh dan pemancingan ramai, mobil dan motor yang terpakir masih menyisakan ruang untuk yang baru datang.


Memancing dan Dapat Ikan! Alat Pancing Bisa Disewa


Memancing dan Dapat Ikan! Alat Pancing Bisa Disewa

Saya kira kami tak akan dapat ikan, ternyata berhasil membawa pulang 3 ekor ikan bawal! Ini yang membuat kami sangat antusias datang ke sini, karena ingin memberikan pengalaman memancing pada anak-anak. Cukup membahagiakan untuk pengalaman pertama, bukan? Mungkin karena isi ikan di kolam juga banyak, makanya lebih mudah dipancing. Bahkan saya lihat pemancing lain bisa membawa lebih dari 5 kg ikan tangkapan. Banyak banget.


Bila tidak ada alat pancing seperti kami, tenang, bisa di sewa dengan harga yang cukup terjangkau tanpa batas waktu, yaitu 20.000 rupiah per alat pancing. Tinggal pakai karena sudah lengkap dengan kailnya. Umpannya pun disediakan, seharga 5.000 rupiah per kemasan. Bisa pilih mau pelet atau cacing. Kami jelas memilih pelet, hehe. Peletnya ini teksturnya seperti tanah liat, jadi bisa dibentuk dan direkatkan pada kail. Untuk jaring meletakkan ikan tangkapan, tinggal dipakai saja alias gratis.


Momen berhasil memancing ikan pertama
Momen berhasil memancing ikan pertama

Bila berhasil memancing ikan, tidak boleh dilepaskan lagi karena kata petugasnya pasti bakal mati. Harga per kilogram ikan bawal adalah 40.000 rupiah. Beda jenis ikan, beda pula harganya. Soalnya ada yang dapat ikan patin juga. Nanti akan ditimbang dan dihitung sesuai berat. Karena kami cuma punya 3 ekor dan tidak sampai 1 kg, maka yang dibayar cuma 30 ribuan, plus upah sekalian membersihkan 5.000 rupiah per kilogram


Kalau teman-teman cuma ingin memancing, bisa juga kok. Jadi tidak harus makan di sini. Begitu pula sebaliknya, hanya makan saja dan tidak memancing juga tak apa. Oh, kalau punya pancingan sendiri dan bawa umpannya juga sendiri, tentu tetap diperbolehkan. Beberapa pemancing memang membawa peralatan pribadi.


Santap Santai Menu Nusantara Tirtonadi di Saung Pinggir Kolam


Santap Santai Menu Nusantara Tirtonadi di Saung Pinggir Kolam

Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, saung makan di Tortonadi mengelilingi kolam ikan. Pas sekali untuk istirahat di sela waktu kami memancing. Sengaja kami datang jam 11 untuk memancing dulu, baru dilanjut makan siang. Setelah itu, memancing lagi deh sampai bosan.

Ada satu pelayanan yang istimewa. Kami memesan menu sebelum memancing agar nanti bisa langsung makan tanpa perlu menunggu. Karena tahu kami lagi memancing, semua hidangan ditutupi plastik wrap. Jadi terjaga kebersihannya walau tidak langsung dimakan.


Menu-menu di Tortonadi didominasi oleh makanan Nusantara, atau mungkin makanan Sunda, seperti ikan goreng/bakar, ayam, cumi, udang, tumisan sayuran, dan ada nasi liwet. Bila ingin yang praktis, tersedia menu paketan juga. Berikut menu-menu yang kami pesan beserta harganya. Sangat mengenyangkan untuk makan 2 orang dewasa dan 2 anak. 


Ikan Gurame Asam Manis Rp77.600 (Lagi Diskon 10%)


Ikan Gurame Asam Manis

Selain karena sedang diskon berkat momen long weekend, kami memang lagi kepengin makan yang digoreng dan bersaus. Penyajian guramenya berupa potongan fillet digoreng tepung yang tidak terlalu tebal. Kemudian disiram saus asam manis di bagian atasnya. Sedangkan tulangnya, tetap digoreng tepung, namun dipakai sebagai alas sehingga secara rupa tampak cantik.


Ukuran ikan sedang, cukup untuk 2-3 orang. Tingkat kematangannya pas, daging terasa lembut saat disantap. Dipadukan dengan sedikit renyah tepung, enak banget. Kuahnya pun gurih dan asam-manisnya terasa nyaman di mulut. Tidak yang terlalu asam dan manis, tapi pas. Sayang, bagi saya kuah asam manis ini terlalu sedikit. Andai lebih banyak, pasti lebih mantap. Bagi yang bawa anak, gurame asam manis recommended untuk dipesan karena anak-anak saya suka.


Cumi Saus Padang Rp75.000


Cumi Saus Padang

Biar jenis sausnya beda, jadinya kami pesan yang saus padang supaya ada pedas-pedasnya. Biar aman, mana tahu anak-anak minta, kuahnya kami request dipisah. Cumi digoreng tanpa tepung dan tingkat kematangannya juga pas. Saya suka sekali dengan saus padangnya yang gurih dan pedas tak berlebihan. Kalau menu ini, sausnya lumayan banyak. Bahkan tidak habis saya makan walau sudah banyak-banyak dituang ke nasi. Hanya saja, untuk saya porsinya kurang banyak untuk dimakan ramai-ramai.


Cah Kangkung Balacan Rp19.000


Cah Kangkung Balacan

Belum lengkap kalau belum ada sayurnya. Kangkung balacan ini porsinya sedang, sekitar untuk 2-3 orang. Kangkungnya ditumis tak terlalu lama sehingga masih ada kriuk-kriuknya ketika dimakan. Standar masak kangkung yang enak memang begini. Yang spesial justru sambalnya yang melimpah dan pedas. Bukan sambal biasa karena di masak dengan bawang-bawang dan daun jeruk juga. Misal teman-teman butuh sambal tambahan, kayaknya bisa ditalangi dengan sambal di menu kangkung balacan ini. 


Nasi Liwet Rp65.000/Panci


Nasi Liwet

Biar makin mantap dan kebetulan juga tersedia, nasi liwet menjadi pilihan kami untuk menemani makan siang. Disajikan satu panci yang biasa dipakai untuk sajian nasi liwet di rumah makan Sunda. Ternyata kebanyakan untuk kami makan berempat. Mungkin karena porsi makan anak-anak yang belum sebanyak orang dewasa. 


Rasanya gurih khas nasi liwet yang berempah. Disajikan masih hangat, jadi wanginya semakin menggungah selera. Terlihat isiannya seperti batang serai, daun salam, rawit, dan tambahan teri goreng di bagian atas. Sebenarnya saya tak keberatan kalau makan pakai nasi liwet ini saja dengan mendoan dan sambal. Sudah jempol banget rasanya.


Tempe Mendoan Rp20.000/Porsi


Tempe Mendoan

Niatnya untuk tambahan saja biar ada yang dicemil. Tapi malah dimakan pakai nasi. Satu porsi mendoan berisi 4 potong tempe, lengkap dengan sambal kecapnya sebagai cocolan. Tepung mendoan berwarna sedikit kuning dan dipenuhi potongan daun bawang. Hanya saja, tempe yang digunakan bukan tempe khusus mendoan. Bagi saya potongannya agak tebal untuk ukuran tempe mendoan. 


Es Kelapa Biasa Rp20.000 dan Es Teh Manis Rp10.000


Es Kelapa dan Es Teh Manis

Awalnya saya kira kelapa muda biasa yang disajikan dalam gelas. Ternyata penyajiannya cukup menarik dengan tambahan gula aren dan warnanya juga sedikit putih. Apa ditambah susu juga, saya kurang tahu karena yang paling terasa adalah gula arennya. Saya baru sadar kalau kelapa muda dicampur gula aren itu enak. Anak-anak pun doyan. Sedikit saran, kalau kemanisan, tambahkan air putih saja, ya.


Es teh manis sepertinya tidak perlu terlalu panjang dibahas. Sudah tahu lah ya rasanya seperti apa. Hanya ingin menambahkan kalau ke Tirtonadi siang-siang dan lagi panas-panasnya, mending pesan ini saja. Gelasnya juga yang agak besar, jadi lumayan banget untuk melepas dahaga.


Susu Murni (Plain Rp17.000, Rasa Stroberi dan Cokelat Rp23.000)


Susu Murni Berbagai Rasa

Susu yang kami pesan
Susu yang kami pesan
Di sini tersedia minuman susu murni dengan berbagai rasa. Ini kami pesan untuk menemani memancing setelah makan. Kami memesan 3 rasa, yaitu plain, stroberi, dan cokelat. Untuk plain lebih murah karena porsinya juga lebih kecil. Bisa request tambah gula bila ingin agak manis. Untuk yang rasa cokelat, sepertinya yang ditambahkan adalah bubuk susu cokelat, jadi tidak terlalu manis. Dan yang paling enak dan best seller adalah rasa stroberi dengan menambahkan buah asli. Benar sekali, memang ini yang paling saya suka. 


Sebenarnya, masih banyak lagi rasa susu lain yang bisa disesuaikan dengan kesukaan masing-masing. Ada pula kopi dan es krim bila ingin memesan lagi untuk menemani bersantai atau menunggu umpan dimakan ikan. 


Baca juga: Pondok Ikan Bakar One, Pelepas Rindu Masakan Asli Padang


Secara keseluruhan, kami menikmati sekali menghabiskan hari libur di sini. Terutama anak-anak, akhirnya merasakan bagaimana aktivitas memancing dan euforia ketika berhasil mendapatkan ikan. Memutar pancingannya agar kail tak putus atau ikan tak terlepas, bikin deg-degan. Juga melempar pancingan supaya bisa jauh ke tengah, walau mendaratnya tak pernah sesuai dengan yang kami harapkan. Ada playground-nya, kalau bosan memancing, anak-anak bisa main dulu. Kami semua happy!


Bila teman-teman tertarik dan berencana untuk memancing dan makan siang di Tirtonadi, lebih baik booking dulu sebelumnya agar pasti mendapatkan tempat/meja. Reservasi bisa melalui WhatsApp di nomor 082111963366. Berikut alamat lengkap dan tautan Google Maps-nya.

Pemancingan dan Rumah Makan Tirtonadi

Jl. Raya Lengkong No.10, RT.004 / RW.010, Lengkong Wetan, Serpong, Lengkong Wetan, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310


Ketentuan yang perlu diketahui:

  • Tirtonadi buka pukul 10.00 - 18.00 WIB. Hari Jumat TUTUP;
  • Jika keterlambatan tanpa keterangan melebihi 30 menit, tempat reservasi akan diberikan kepada pengunjung lain;
  • Untuk saung favorit (1-7) di weekend dan hari libur nasional free 3 jam, melewati itu dikenakan charge Rp20.000/jam.


Semoga bermanfaat.

Post a Comment